Akhir pekan lalu saya mencoba merefreshkan otak saya yang aneh ini untuk berlibur dan berwisata ke Grojogan Sewu, yaitu sebuah air terjun yang lumayan asik untuk dikunjungi. Letaknya di timur kota Solo, tepatnya di Kabupaten Karanganyar. Sebelum berangkat terbersit di pikiran saya betapa menyenangkannya bersepeda motor melewati jalanan di pegunungan yang berkelok kelok. Sepanjang perjalanan menuju Grojogan Sewu saya kembali berfikir apakah tidak lebih baik saya mengunjungi tempat yang sudah lama tidak saya kunjungi. Akhirnya saya memutuskan untuk melewati grojogan Sewu dan terus ke timur kea rah Jawa Timur dengan tujuan Telaga Sarangan
Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan.
Sesampainya disana, yang pertam kali saya hadapi tentu saja loket masuk daerah wisata. Dua orang dengan harga Rp. 10.000,- . setelah itu saya langsung tancap gas menuju telaganya. Setelah berhenti saya lihat karcis masuknya, kok aneh… di karcis tersebut tertulis biaya masuknya Rp. 4000 trus parkirnya Rp. 500 kok bayarnya Rp. 10.000 untuk dua orang ? bukankah seharusnya Cuma Rp. 9000 ? ah sudahlah masak cumin 500 perak dimasalahin. Tapi yang aneh lagi, kok karcisnya cuuma untuk satu orang saja ?
Saya membayangkan banyaknya pengunjung yang dating ke Telaga sarangan setiap harinya… dan juga karcisnya,,, kalau dihitung untuk satu orang saja petugas tiketnya mengambil untung 500 perak, trus pas kaya saya dua orang seribu perak. Bayangkan jika per hari jumlah pengunjungnya 100 orang saja gak usah banyak banyak meskipun bisa saja ribuan pada hari libur atau akhir pecan. Selain itu juga ketika dua orang hanya diberi tiket unuk satu orang saja…. Belum lagi yang rombongan mobil dimana didalamnya terdapat banyak orang dan tidak menutup kemungkinan hanya diberi satu atau dua tiket saja.
Korupsi tiket masuk itu mungkin bisa saja membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat Kabupaten Magetan, dengan kita bisa membayangkan banyuaknya penghasilan petugas tiket masuk tersebut setiap bulannya. Korupsi ternyata nyape juga di tiket masuk daerah pariwisata. Dari akarnya saja korupsi sudah jadi keseharian gimana di ujungnya ya ? Ah mbuh lah..
Malas saya menghitung jumlah keuntungan yang didapat dari korupsi karcis masuk tersebut, akhirnya saya tinggal saja buat naik perahu boat di telaga Sarangan, lumayan dapet diskon 10.000 perak dan habis itu menikmati sate kelinci yang hmmm uenak tenan……...
Related :
Posting Komentar